Untuk mengenang peristiwa penting
yang pernah terjadi di tengah-tengah masyarakat Talang Segegah yang bersifat
sensasional, menggemparkan, menggembirakan ataupun menyedihkan yang pernah
terjadi dalam sejarah. Antaranya :
Ø Tahun 1930 Belanda
membagikan Kopon hadiah bagi warga yang memiliki kebun karet. Kopon tersebut
dapat ditukar dengan uang. Jumlah kopon disesuaikan dengan luas kebun karet
yang dimiliki, maka masa ini disebut zaman kopon
Ø Tahun 1942 tentara Jepang melui kaki tangannya dalam kampung yang
disebut ‘Raja Kiding’ mengangkut padi dari lumbung-lumbung masyarakat , padi tersebut dibawa entah
kemana, yang tersisa adalah padi yang disembunyikan dalam tanah. Masa ini
masyarakat jatuh melarat, sehingga pakaianpun harus dibuat dari kulit terap,
makan gadung dan biji para (buah Karet)
Ø Tahun 1957 masyarakat diperintahkan oleh Kepala Kampung membuat
lobang tanah dekat rumah untuk persembunyian anggota keluarga, jika suatu waktu
terjadi perang. Lobangpun digali dan setiap keluarga sudah memiliki lobang
tanah. Namun perang yang diisukan itu tidak ada hanya pemberontakan
PRRI-PERMESTA. Tidak terjadi korban jiwa dalam hal ini.
Ø Tahun 1973 pertama kali jembatan gantung mesumai dibangun
satu-satunya akses masuk ke Talang Segegah, diresmikan oleh Bupati Sarko
M.Syukur. Saat inilah pertamakalinya sepeda motor memasuki Talang Segegah.
Ø Tahun 1976 Jembatan gantung mesumai yang dibangun tahun 1973 putus
dilanda banjir. warga masyarakat yang hendak keluar desa terpaksa menyeberang
menggunakan rakit bambu, namun setahun kemudian sudah diperbaiki kembali. Tidak
ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Ø Tahun 1984 Kepala Desa dipilih masyarakat secara langsung,
sebelumnya Kepala Desa ditunjuk oleh tokoh masyarakat.
Ø Tahun 1993 melalui proyek P2D dana APBN dibangun jembatan beton
mesumai dan jalan roda empat menuju Talang Segegah, masyarakat menyambut dengan
sukacita, setiap hari pengerjaan jalan atau jembatan tersebut ditonton banyak
warga. Pada tanggal 17 juli 1993 mobil angkutan umum pertama masuk ke Talang
Segegah
Ø Tahun 1994 Peletakan batu pertama masjid Alfatah setelah mesjid
lama yang terbuat dari batu kapur dirobohkan, pembangunan masjid yang baru ini
diprakarsai oleh KH.Satar Saleh.
Ø Tahun 1997 terjadi
kebakaran hutan di renah sedang seluas lebih kurang 50 hektare, disebabkan
kemarau panjang atau dikenal dengan gejala ‘elnino’ , masyarakat bergotong
royong memadamkan api. Tidak ada korban jiwa maupun kerugian materi dalam
kejadian ini.
Ø Tahun 1995 duku gedang milik keluarga Hj.Sawiyah dinobatkan oleh
Bupati Sarko Zainul Imron sebagai pohon duku terbesar di Kabupaten Sarko saat
itu, yaitu lingkaran batang 2,60 m pada 150 cm dari tanah.
Ø Tahun 1999 Listrik PLN masuk desa
Ø Tahun 2002 Bupati Merangin Rotani Yutaka meresmikan pemakaian
Masjid Alfatah, meski belum selesai keseluruhannya. dalam peresmian ini
dilakukan lelang dalam rangka mencari tambahan dana pembangunan kubah masjid, saat
itu Bupati membeli lemang pulut dua batang seharga dua juta rupiah, ditambah
wakaf semen 100 zak. Inilah lemang termahal di dunia.
Ø Tahun 2004 Diresmikan lubuk larangan pertama dalam sejarah desa
yaitu ‘Lubuk Kendo’ dusun Muara Segegah oleh Bupati Merangin Rotani Yutaka.
Ø Tahun 2012 sebanyak 142 warga menanda tangani surat penolakan
perusahaan penanaman HTI untuk
disampaikan ke Bupati Merangin, karna resah khawatir perusahaan akan mengambil
alih tanahnya.